Prinsip Jadam 2

JADAM

Bagian 2-2/6

Prinsip-prinsip 

Pada bagian ini kita bahas prinsip yang ketiga dan keempat yaitu:
3. Yang Baik dan Yang Buruk adalah Satu 
4. Hidup Berdampingan dengan Rumput Liar 

Berikut ini saya coba menuliskannya dengan ringkas. 

3. Yang Baik dan Yang Buruk adalah Satu 

Bagian ini yang sedikit berbeda dari apa yang biasa kita lakukan yaitu melakukan seleksi terhadap mikroorganisme-mikroorganisme yang menguntungkan saja. Sedangkan JADAM memiliki dasar pemikiran yang sedikit berbeda yaitu tidak membeda-bedakan bakteri atau mikroorganisme. 

Dasar dari pemikiran JADAM ini adalah semua yang baik dan buruk adalah satu. Terlalu banyak yang Baik, juga akan berdampak buruk, contohnya terlalu banyak obat akan berakibat buruk. Sedangkan, sedikit yang buruk bisa menjadi baik, contohnya adalah racun dalam kadar sedikit bisa menjadi obat. Oksigen yang kita hirup berlebihan malah bisa membuat sel-sel dalam tubuh kita menjadi rusak. 

Sayangnya, kita dibesarkan dalam kehidupan yang menganut dualisme, antara Baik dan Buruk. Baik dan Buruk dipisah dengan garis pembatas yang tegas. Hal yang sama terjadi pada dunia pertanian. Para produsen, termasuk kita, membuat pupuk, pestisida, dan memilih mikroorganisme yang kita anggap sebagai jawaban atas semua hal yang buruk atau membahayakan. 

JADAM menganut prinsip tidak membeda-bedakan antara yang baik dan buruk, karena pada dasarnya Baik dan Buruk adalah satu kesatuan. Terlalu banyak yang baik juga akan berujung pada keburukan. 

Bakteri fotosintesis, bakteri pengikat nitrogen, dan bakteri-bakteri lainnya yang dianggap menguntungkan jika terlalu banyak bisa menjadi racun atau berakibat buruk. Tidak ada cara untuk mengukur level yang tepat untuk keberadaan bakteri-bakteri tersebut di lahan kita. 

JADAM percaya bahwa kekuatan mikroorganisme terletak pada keberagaman (diversity) dan kelokalan (indigenousness). Sebaliknya, kebanyakan metode pertanian saat ini hanyak menggunakan bakteri-bakteri selektif saja. Sebagian besar pertanian kita saat ini mengganggap harus menaruh bakteri-bakteri yang dianggap menguntungkan sebanyak-banyaknya di lahan kita.  Terlalu banyak yang baik bisa berakibat buruk. 

Lebih dari 99% mikroorganisme yang ada di tanah masih belum diketahui. Kita hanya mengenal kurang dari 1% mikroorganisme dan bisa dikembangkan dengan teknologi yang kita miliki saat ini. Jadi mikroorganisme yang kita gunakan saat ini hanyalah fraksi-fraksi kecil dari 1% bakteri yang sudah dikenal oleh manusia. 

Selain itu, kita juga tidak tahu mengenai hubungan antar jenis-jenis mikroorganisme yang ada di tanah. Bahkan dengan mikroskop elektron yang paling kuat pun kita hanya bisa mengenali bentuk luar dari mikroorganisme namun tidak tahu mengenai struktur internalnya. 

Untuk itu, JADAM sangat menyarankan penggunaan LEAF MOLD yang merupakan harta karun yang utama dari mikroorganisme. LEAF MOLD adalah tanah berwarna coklat gelap yang berada di bawah sersahan-sersahan daun yang berada di gunung-gunung alami atau daerah-daerah alami di sekitar kita. Semua jenis mikroorganisme yang meliputi protozoa, alga, jamur, bakteri, virus, dan sebagainya ada lengkap pada LEAF MOLD. Jika kita menggunakan keberagaman dan keseimbangan mikroorganisme ini, maka ini akan memberikan keuntungan besar bagi lahan kita. 

Memang, penggunaan bakteri-bakteri menguntungkan yang sudah dipilih, misalnya bakteri pengikat nitrogen, bakteri fotosintesa, dan bakteri-bakteri lainnya terkesan lebih ilmiah. Namun hal ini hanya akan merusak keseimbangan tanah kita, yang bisa berujung pada meningkatnya penyakit dan menurunnya hasil panen. Mirkoorganisme berarti nutrisi. Substansi dari mikroba memproduksi makanan yang baik untuk tanaman. Itu sebabnya keberagaman bakteri tidak saja baik untuk untuk tanah, tapi juga baik untuk tanaman kita. 

Semua ini yang dimaksud dengan Keseimbangan, atau tidak mengambil yang baik atau dan membuang yang buruk saja. Apa yang dimaksud dengan Keseimbangan? Pertama, beragam jenis dan jumlah yang banyak dari mikroorganisme. Dan kedua, seimbang nutrisi atau pupuk yang harus seimbang  untuk tanaman. 

Lalu bagaimana cara kita untuk mencapai keseimbangan tersebut? Ingat bagian yang pertama “Lakukan Seperti Apa Yang Dilakukan oleh Alam”. Gunakan Leaf Mold yang sudah kaya akan mikroorganisme, dan lakukan pemumupkan seperti alam lakukan. 

4. Hidup Bersama Dengan Rumput Liar

Ini adalah prinsip terakhir dari JADAM, hidup bersama dengan rumput liar. Ini adalah saatnya mencari hubungan simbiosis mutualisme (hubungan yang saling menguntungkan) dengan rumput liar. Jika tidak, maka pertanian akan terasa menyakitkan. 

Kita harus menghilangkan pemikiran bahwa rumput-rumput liar mengambil nutrisi dari tanah dan berkompetisi dengan tanaman kita, dan menganggap rumput liar hanya sarang penyakit saja. Hal ini mungkin benar untuk jangka waktu yang pendek, misalnya 1 sampai 2 tahun. Namun dalam waktu yang panjang, 5 tahun, hasilnya akan berbeda. Kita akan menemukan tanah yang ditutupi rumput-rumput liar akan lebih lembab, lebih subur, dan kurang memiliki penyakit. 

Tidak adanya rumput yang menutupi tanah akan meningkatkan suhu tanah di musim kemarau, dan membuat tanah kehilangan unsur-unsur hara penting di saat musim hujan. Selain itu, rumput liar juga menjadi sumber nutrisi untuk menjaga kesuburan tanah. 

Penggunaan plastik mulsa hanya akan menaikan suhu tanah, membuat tumbuhan sulit untuk berkembang karena suhu yang tinggi sehingga kemampuan akar menyedot nutrisi menjadi berkurang drastis. 

JADAM merekomendasikan untuk membiarkan rumput-rumput liar tumbuh diantara guludan/pok/bedengan. Rumput-rumput liar dijaga ketinggiannya sekitar 5cm saja. Dengan cara ini, rumput tidak berkompetisi dengan tanaman kita, malahan mampu menjaga suhu tanah sehingga tanaman kita bisa menyerap nutrisi dengan maksimal. Kunci keberhasilan kita adalah menjaga suhu tanah tetap ideal sesuai dengan kebutuhan tanaman kita. 

Selain itu, rumput-rumput liar ini akan menjaga tanah untuk tetap gembur, dan menjaga kandungan mineral pada tanah. Jaga ketinggian rumput sekitar 5cm dan sisa potongan rumput tersebut digunakan sebagai pupuk. Selain itu, rumput-rumput liar yang tumbuh dengan cepat, memiliki panjang akar mencapai 1,5 kali lipat dari tinggi pohonnya yang menyebabkan akar ini mampu menarik mineral-mineral jauh di dalam tanah sehingga memperkaya nutrisi di permukaan tanah. 

Jika kita berhasil menemukan hubungan yang harmonis dengan rumput, maka bertani rasanya begitu menyakitkan. 

***

Kalau sudah paham dengan 4 prinsip dasar dari JADAM ini, kita lanjut ke Bab 3 tentang Soil Management atau Manajamen Tanah.

Comments

Popular posts from this blog

Jadam Sulfur (JS)

JADAM