JADAM
JADAM
SELAMAT DATANG DI JADAM PERTANIAN ORGANIK
Pengantar ditulis sendiri oleh Youngsang Cho, penggagas JADAM, dan mendapat tulisan rekomendasi ayahnya, Hankyu Cho, yang juga merupakan Presiden dari Cho’s Global Natural Farming. Intinya, anak dan ayah ini sama-sama orang hebat dalam pertanian.
JADAM adalah singkatan dari Jayonul Damun Saramdul yang kurang lebih artinya adalah Orang yang Mencintai Alam. Selama dalam kurun waktu 20 tahun, JADAM telah melakukan studi untuk membuat Ultra-Low-Cost Agriculture atau Pertanian Yang Super Hemat. Intinya JADAM menekankan pada kemandirian petani yang tidak tergantung pada korporasi besar untuk pupuk dan pestisida. Pengetahuan dan keterampilan mengenai pertanian seharusnya adalah milik petani secara mandiri.
Selama ini, petani hanya dianggap sebagai pengikut dari para ahli pertanian. Metode-metode pertanian disajikan dengan rumit yang membuat petani tidak mudah memahami sehingga akhirnya cuma bisa membeli produk-produk, tanpa tahu detail pengetahuan di dalamnya, dan tidak punya keterampilan untuk membuat produk pertanian secara mandiri.
Oleh sebab itu, JADAM bertekad untuk membuat pengetahuan pertanian yang sepenuhnya milik petani, bukan dimiliki oleh para ahli yang dibayar oleh korporasi-korporasi pertanian raksasa. Prinsip yang digunakan oleh JADAM adalah SESE (Simple, Easy, Scientific, Effective) atau Sederhana, Mudah, Berbasis Pengetahuan, dan Efektif.
Sudut pandang JADAM ini sangat dipengaruhi oleh Youngsang Cho yang mengidolakan 2 tokoh yaitu Yesus Kristus, dan Karl Marx. Pertama saya membaca kalimat ini, saya kaget sekali karena dua tokoh ini memiliki cara berpikir yang sama sekali bertolak belakang. Dia pun mengakuinya, namun enjoy dengan dua-duanya, hehehe. Tapi cara berpikir Youngsang Cho pada JADAM sangat dipengaruhi oleh Karl Marx dimana dia selalu menekankan soal kemandirian petani dan eksploitasi yang sudah dilakukan korporasi-korporasi pertanian. Dia juga menyebut JADAM sebagai sebuah gerakan. Gerakan untuk merebut pertanian agar sepenuhnya dikuasai oleh petani baik dari sisi pengetahuan, skill, dan lainnya. Detail lainnya bisa dibaca sendiri dalam bukunya. hehehehe
Sang Ayah, Hankyu Cho, Presiden dari Cho’s Global Natural Farming, sebenarnya adalah peletak pondasi dasar dari JADAM. Di TOA, juga ada beberapa TS yang membahas mengenai KNF, Korean Natural Farming. Dugaan saya sama dengan organisasi dan gerakan ini. Sejak tahun 1960an, dimana pertanian dengan menggunakan kimia sintetis dikenalkan di Korea, Hankyu Cho sudah menolak penggunaan kimia sintetis ini dan mulai mempromosikan Natural Farming. Namun saat itu, menolak kebijakan pemerintah berarti melawan pemerintah, dicap sebagai komunis, bahkan dicap sebagai orang gila. Spirit mengenai Natural Farming inilah yang kemudian menjadi dasar bagi anaknya, Younsang Cho untuk mendirikan JADAM pada tahun 1991.
Comments
Post a Comment