Manajemen Tanah 2

JADAM

Bagian 3-2/6

Manajemen Tanah 

Pada tahun 1940, di Amerika orang-orang mengatakan “cukup 1 apel setiap hari utuk menjaga agar dokter menjauh (maksudnya agar tidak sakit)”. Namun hari ini, kita membutuhkan 32 apel untuk tetap sehat karena mineral yang terkandung pada apel saat ini sangatlah sedikit. 

Banyak data yang menyebutkan bahwa sayuran dan buah-buahan yang kita makan saat ini memiliki kandungan mineral jauh lebih sedikit dibanding masa lalu. Hal ini terjadi karena adanya pengikisan mineral-mineral yang ada di dalam tanah. 

Banyak orang bilang bahwa ada 18 elemen dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, misalnya dari C, H, O, N, P, K, Fe, dst. Jangan percaya hal ini karena ini adalah kesimpulan dari ilmu pengetahuan/science “saat ini” saja. Suatu hari nanti, ilmu pengetahuan akan menemukan lebih banyak jenis nutrisi untuk tumbuhan. Saat ini, jumlah mineral pada manusia lebih dari 17. Sedangkan 10 tahun lalu, jumlah mineral yang diketahui cuma 16 saja. Jadi ilmu pengetahuan akan terus berkembang dan menemukan jenis-jenis mineral atau elemen yang dibutuhkan oleh tanaman akan semakin banyak.

Saat ini, pengikisan mineral-mineral yang terjadi di tanah kita bisa disebabkan oleh faktor alam misalnya hujan, erosi, banjir, dan lainnya. Bisa juga disebabkan oleh kecerobohan kita yaitu hanya mengambil hasil panen dan tidak mengembalikan sisa-sisa pertanian untuk kembali ke lahan misalnya mengambil atau membakar jerami. Atau bisa juga disebabkan oleh bahan-bahan kimia sintetis yang merusak keseimbangan kandungan mineral di tanah kita. 

Namun berapa banyak mineral-mineral yang sebenarnya terkikis dari lahan kita? Hal ini sangat sulit diukur. Namun ada satu hal yang pasti, kemana perginya mineral-mineral tersebut? Ke laut! Selama bertahun-tahun, mungkin puluhan atau ratusan tahun, lahan pertanian kita terkikis. Untuk menyehatkannya kembali, bawa kembai nutrisi tersebut dari laut ke lahan kita. 

Sampai saat ini, ada 83 elemen yang bisa ditemukan pada air laut. Sekitar 100 juta mikroorganisme hidup pada 1 ml air laut. Hal ini adalah bahan yang luar biasa untuk membuat JMS (JADAM Microoorganism Solution). Jika kita menggabungkan air tawar, air laut, dengan mikroorgansime dari Leaf Mold maka kita memiliki keberagaman yang dimiliki oleh bumi ini. 

Itu juga sebabnya jika kita menggunakan JMS dan Air Laut, tanaman kita tidak terserang Powdery Mildew (Jamur pada daun). Kita bisa menggunakan air laut untuk mengembalikan mineral-mineral pada tanah kita. Namun kita harus mencampur air laut dengan air tawar karena kandungan garam atau akumuliasi Na dan Cl pada tanah, paling sedikit larutkan dengan perbandingan 1:30 bagian. Rekomendasi JADAM adalah 20 liter atau 500 gram garam krosok untuk 1000 meter persegi. 

Campuran air laut dan JMS diaplikasikan setiap 3-4 kali setiap bulan. Hal ini tidak hanya mengembalikan mineral pada tanah, juga membuat rasa manis, warna, keawetan, dan nilai dari hasil panen kita. Jika kita lihat komposisi dari air laut, kita lihat ada banyak S, Mg, Ca, K, B, P, I yang dibutuhkan oleh tanaman. Namun JADAM melihat kandungan Se dan Ge yang sangat berguna untuk tanaman. 

Jangan pernah menyemprotkan langsung air laut ke tanaman. Jika tidak bisa mendapatkan air laut, maka digantikan dengan garam yaitu 20 liter garam sama dengan 500-600 gram garam. Perhatikan pencairan dengan air tawar. Paling sedikit 30 kali bagian dari air laut. 

Cara lain untuk mensuplai mineral adalah dengan menggunakan Bubuk Batu Phyllite. Di Indonesia tidak tahu apa padanannya. Tapi kalau menurut Paman New Bangsa Putera, kandungan Batu Phyllite adalah Si dan Cl. Mungkin bisa diganti diganti dengan Bubuk Zeolite? Jika Phyllite tidak ada maka gunakan bubuk batuan lainnya. 

Gunakan bersamaan dengan air laut, dan anda akan terkejut hasilnya. Campurkan 60kg bubuk batu Phyllite dengan 500 liter air. Aduk dan biarkan. Ambil seperlunya dan isi ulang. Larutan ini bisa digunakan selama 1 tahun. Larutan ini disebut dengan Phyllite Solution. Tanah humus dan asam humat juga baik digunakan apabila dicampur dengan nitrogen. 

Untuk meningkatkan kualitas tanah kita, gunakan air laut, JMS, dan phyllite solution setiap kali mengairi sawah atau kebun. Ini adalah teknologi paling penting di JADAM, yang digunakan sebelum penanaman, lakukan secara terus menerus setiap kali mengairi tanaman kita. Tambahkan pupuk cair dari rumput liar atau GC-JLF (JADAM Liquid Fertilizer) untuk mengoptimalkan kondisi tanah. 

Dampak lain penggunaan metode Leaf Mold: 
1. Meningkatkan keberagaman mikroorganisme yang mencegah penyakit atau patogen untuk menjadi lebih dominan. Perbanyak populasi dan keberagaman dari mikroorgansime dengan demikian semuanya akan seimbang. 
2. Kandungan mineral juga akan melimpah dengan metode JADAM. Menyelesaikan masalah mengenai kurangnya kandungan mineral pada tanah. 

Perawatan Benih dan Bibit Menggunakan Leaf Mold 

Leaf Mold adalah reservoir dari jutaan tipe mikroorganisme lokal. Ini adalah materi yang mengandung nutrisi yang kaya, sehingga bisa menggantikan root promoters atau penumbuh atau perangsang akar. Substansi ini akan meningkatkan biodisversiti pada lingkungan benih dan bibit. Caranya siapkan 3 kg Leaf Mold dalam sebuat ember. Rendam akar bibit sekitar 1-2 menit, atau rendam 30 menit untuk benih. 

Dengan keragaman mikroorganisme di dalam Leaf Mold akan mampu menekan bakteri dan jamur patogen sehingga membuat benih atau bibit menjadi sehat. 

*** 

Kita lanjut ke Bab 4 tentang prinsip-prinsip membuat bahan-bahan organik

Comments

Popular posts from this blog

Jadam Sulfur (JS)

JADAM